Semua
masyarakat di seluruh penjuru dunia pasti akan melakukan interaksi dalam lingkungannya.
Tujuan masyarakat dalam melakukan interaksi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya. Masyarakat dalam melakukan interaksi bisa secara
langsung tanpa perantara dan juga secara tidak langsung melalui perantara. Di
zaman modern ini, masyarakat melakukan interaksi secara tidak langsung melalui
media sosial, yaitu interaksi yang dilakukan melalui internet contohnya media
sosial Facebook, Twitter, Path, Instagram dan sebagainya. Apakah berhubungan
melalui media sosial dapat menilai pribadi seorang individu?
Penggunaan media sosial dalam
masyarakat meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dirilis APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna internet pada tahun
2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 77,2 juta pada tahun
sebelumnya. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenrikominfo) berharap di
akhir tahun 2015 pengguna internet di
Indonesia mencapai angka 150 juta orang atau sekitar 61 persen total penduduk,
dimana sekarang ini pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 57 persen
penduduk. Menurut lembaga e-marketer, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia
dalam hal jumlah penggunaan internet.
Menurut teori Koentjaraningrat,
proses belajar kebudayaan terdiri dari internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi, dan proses tersebut saling berkaitan. Internalisasi adalah proses
individu menanamkan dalam kepribadiaannya segala perasaaan, hasrat, nafsu, dan
emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. Proses sosialisasi adalah proses
individu belajar budaya melalui sistem sosial. Enkulturasi adalah proses
individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sesuai sistem adat, norma,
dan peraturan yang berlaku. Proses internalisasi termasuk proses pembentukan
jati diri dalam diri individu apa yang dirasa. Pembentukan jati diri juga
didukung dari interaksi sosial dalam masyarakat / proses sosialisasi. Dalam
berkehidupan sosial individu juga harus menyesuaikan diri dengan norma/aturan
yang berlaku dalam masyarakat / proses enkulturasi.
Masyarakat yang
berinteraksi melalui media sosial membuktikan bahwa masyarakat tersebut melakukan
proses sosialisasi dengan lingkungannya. Proses sosialisasi melalui media
sosial bisa memberikan sisi positif serta negatif, tergantung dari individu itu
sendiri. Masyarakat dalam menggunakan media sosial kerap kali mengunggah
hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya sehingga individu tersebut
tidak memiliki privasi lagi karena apa yang diunggah di media sosial adalah
sesuatu untuk konsumsi publik. Masyarakat cenderung berinteraksi melalui media
sosial dengan menjadikan media sosial sebagai perantara untuk menggambarkan
keadaan individu penggunanya. Sehingga dalam masyarakat tidak jarang pula
ditemui kasus kejahatan media sosial akibat si pelaku sudah mengenal dan
mengetahui pola si penggunanya. Hal tersebut terjadi karena media sosial
berperan dalam membantu mengenal individu yang digambarkan dalam kegiatan dalam
media sosialnya.
Sebagai pengguna
media sosial yang bijak, harus mengetahui perilaku yang pantas atau tidak dalam
penggunaan media sosial. Penulis menyarankan bagi para pengguna media sosial
untuk menjadikan media sosial sebagai media perantara yang baik dan berguna
seperti menjaga privasi pengguna yaitu dengan tidak seluruh hal yang terkait
dengan privasi diunggah di media sosial, lebih mawas diri/waspada dalam
penggunaan media sosial misal dalam berkenalan dengan pengguna lain di media
sosial, menggunakan media sosial untuk hal-hal baik seperti memberikan motivasi
pada orang yang membutuhkan, dalam kasus ini penulis memiliki teman yang
berkenalan dengan pengguna lain antar negara dalam situasi tersebut pengguna
lain antar negara mengalami depresi dan tekanan hidup yang berat dan membutuhkan
motivasi maka dari itu kita juga bisa menggunakan media sosial sebagai sesuatu
yang baik misalnya memotivasi teman yang dikenal melalui media sosial. Atau
bahkan juga menggunakan media sosial bisa mengeksplorasi diri ke arah yang
positif misalnya berjualan di media sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar